Maarten Paes sebenarnya sudah berstatus WNI, tetapi kiper yang bermain untuk FC Dallas tidak dapat dimainkan untuk tim nasional Indonesia.
Sebab-sebab perpindahan federasi Maarten Paes dari KNVB ke PSSI masih belum selesai, dan itu juga perlu diselesaikan melalui proses CAS.
Ini disebabkan Maarten Paes melanggar Statuta FIFA mengenai batasan umur. Ternyata ia sempat bermain untuk tim U-21 Belanda di usia 22 tahun.
PSSI kemudian meminta CAS memeriksa kasus Paes, yang membuatnya bersyarat membela tim Garuda.
Oleh karena itu, hal itu rumit dan akan berlangsung lama. Selain itu, dilaporkan bahwa kasus Paes belum akan dibicarakan sampai akhir Juli 2024.
Profil Maarten Paes
Maarten Paes sebenarnya tidak memiliki darah Indonesia. Dia adalah orang Belanda. Ia bermain untuk Timnas Belanda junior dari U-18 hingga U-21 dan telah bermain enam kali. Paes saat ini bermain untuk FC Dallas, tim MLS.
Marteen Paes lahir pada 14 Mei 1998 di Nijmegen, Belanda, menurut Transfermarkt. Sebelum bermain di MLS, Paes bermain untuk FC Utrecht, tim kasta tertinggi Liga Belanda, dari tahun 2019 hingga 2022.
Dia berasal dari VV Union dan kemudian pindah ke NEC Nijmegen dari 2012 hingga 2016. Dia sempat bermain untuk tim senior NEC Nijmegen sebelum pindah ke FC Utrecht, tim saat ini dilatih oleh Ivar Jenner.
Paes memiliki harga pasar saat ini 20,86 miliar rupiah, dan kontraknya dengan FC Dallas berlaku hingga 21 Desember 2025.
Sungguh unik, Maarten Paes tidak memiliki darah Indonesia; dengan kata lain, ia adalah “bule penuh”. Menurut Strootsy, tubuh Paes tidak mengandung darah etnis asli Indonesia. Namun demikian, ia dapat dinaturalisasi karena sang nenek adalah seorang “Blijvers”, sebuah istilah yang mengacu pada orang-orang yang datang dari Eropa murni yang lahir di Indonesia (saat itu Hindia Belanda).
Dengan kata lain, kedua buyut Paes berasal dari Eropa dan kemudian menikah dan tinggal di Hindia Belanda. Nenek Paes melahirkan di daerah Kediri, Jawa Timur, pada 20 Maret 1940.
Hasilnya adalah bahwa Paes bukan seorang blasteran, melainkan “Bule medok”, atau full blood, sehingga tidak tepat untuk menyebutnya berdarah Indonesia.
Pernyataan Eric Thohir Tentang Maartin Paes
Eric Thohir menegakan jika PSSI masih terus memperjuangkan agar Maartin Paes bisa membela Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2024 nantinya. Menurut Eric, proses administrasi di FIFA untuk berpindah dari KNVB ke PSSI bagi Maarten Paes masih memerlukan waktu yang panjang.
Selain itu, berbagai tantangan juga dihadapi, salah satunya adalah persidangan di CAS atau Pengadilan Arbitrase Olahraga. Ketua Umum PSSI tersebut juga menambahkan jika semua pihak saat ini hanya bisa menunggu hingga proses dari FIFA selesai.
Namun, jika proses perpindahan Maarten Paes berjalan lancar, kemungkinan waktu yang dibutuhkan hanya 2 bulan saja. Sementara pertandingan pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia akan dimulai pada September 2024 mendatang. Sehingga, diharapkan Paes sudah bisa membela Indonesia.
PSSI Harus Ajukan Sidang ke CAS
Menurut Haris Pardede, pengamat sepakbola Tanah Air, PSSI harus mengeluarkan uang antara USD1 dan USD2 juta, atau setara Rp16 hingga Rp32 miliar, hanya untuk membayar biaya persidangan Maarten Paes.
Biaya yang disebutkan di atas tidak termasuk biaya pengacara dan transportasi. Apakah tingginya biaya yang disebutkan di atas yang menyebabkan kasus Maarten Paes belum disidangkan di CAS? Menurut informasi yang diungkapkan di laman resmi CAS, kasus Maarten Paes belum akan dibahas hingga akhir Juli 2024.
Timnas Indonesia sangat membutuhkan kehadiran Maarten Paes. Penjaga gawang berusia 25 tahun ini diharapkan untuk memperkuat Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.